Sunday, November 8, 2015

Pengertian dan Mekanisme terjadi Nyeri pada Tubuh


Pengertian Nyeri

Setiap kita pasti tidak asing dengan kata nyeri dan juga tidak jarang kebanyakan pasien yang datang ke fisioterapi dengan keluhan nyeri yang sangat membuat mereka merasa tidak nyaman, baik itu pasien yang mengeluh nyeri otot, nyeri sendi ,nyeri/sakit pinggang dan lain sebagai nya.

Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensial untuk menimbulkan kerusakan jaringan (Dharmady, 2004).
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).

Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah pengalaman perasaan emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Walaupun nyeri tidak dapat di taksirkan dan tidak dapat diukur secara pasti terapi nyeri merupakan perasaan yang tidak mengenakkan dan menyakitkan dan sifat nya berbeda beda tergantung dari jenis jaringan tubuh yang mengalami nyeri, misalnya nyeri karena ditusuk berbeda dengan saat di tekan. Nyeri dapat dikatakan sebagai kemeng, ngilu, linu, sengal atau pegal. Nyeri yang berasal dari visera bersifat difus, nyeri yang berasal dari otot skeletal biasanya biasa nya identik dengan pegal, nyeri pada sendi/osteogenik biasanya kemeng, linu atau ngilu dan nyeri yang disebabkan oleh kerusakan pada saraf perifer biasanya bersifat tajam (Mahar Mardjono & Priguna Sidharta, 1996).

Mekanisme nyeri

Mekanisme nyeri adalah perjalanan nyeri termasuk suatu rangkaian proses neurofisiologis kompleks yang disebut sebagai nosiseptif (nociception) yang merefleksikan empat proses komponen yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi, dimana terjadinya stimuli yang kuat diperifer sampai dirasakannya nyeri di susunan saraf pusat (cortex cerebri).
mekanisme terjadi nyeri
Mekanisme Terjadi Nyeri (Sumber. Google)
·
  • Proses Transduksi 
Proses dimana stimulus noksius diubah ke impuls elektrikal pada ujung saraf. Suatu stimuli kuat (noxion stimuli) seperti tekanan fisik kimia, suhu dirubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf perifer (nerve ending) atau organ-organ tubuh (reseptor meisneri, merkel, corpusculum paccini, golgi mazoni).
Kerusakan jaringan karena trauma baik trauma pembedahan atau trauma lainnya menyebabkan sintesa prostaglandin, prostaglandin inilah yang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptor-reseptor nosiseptif dan dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamin, serotonin yang akan menimbulkan sensasi nyeri. Keadaan ini dikenal sebagai sensitisasi perifer.
  •          Proses Transmisi
Proses penyaluran impuls melalui saraf sensori sebagai lanjutan proses transduksi melalui serabut A-delta dan serabut C dari perifer ke medulla spinalis, dimana impuls tersebut mengalami modulasi sebelum diteruskan ke thalamus oleh tractus spino thalamicus dan sebagian ke traktus spinoretikularis. Traktus spinoretikularis terutama membawa rangsangan dari organ-organ yang lebih dalam dan viseral serta berhubungan dengan nyeri yang lebih difus dan melibatkan emosi.  
  •          Proses Modulasi
Proses perubahan transmisi nyeri yang terjadi disusunan saraf pusat (medulla spinalis dan otak). Proses terjadinya interaksi antara sistem analgesik endogen (enkefalin, endorphin, serotonin, noradrenalin) yang dihasilkan oleh tubuh kita dengan input nyeri yang masuk ke kornu posterior medulla spinalis merupakan proses ascenden yang dikontrol oleh otak. Analgesik endogen dapat menekan impuls nyeri pada kornu posterior medulla spinalis.

Kornu posterior sebagai pintu dapat terbuka dan tertutup untuk menyalurkan impuls nyeri untuk analgesik endogen tersebut. Inilah yang menyebabkan persepsi nyeri sangat subjektif pada setiap orang.
  •       Persepsi
Hasil akhir interaksi yang kompleks dari proses tranduksi,  transmisi dan modulasi yang akan menghasilkan sesuatu subjektif yang dikenal sebagai persepsi nyeri, diperkirakan proses ini terjadi pada thalamus dengan korteks sebagai diskriminasi dari sensorik.

Sekian dulu ya pembahasan tentang nyeri, pasti masih bnyak kekurangan dan belum membahas nyeri secara detil dan menyeluruh. Semoga di lain kesempatan dan waktu bisa membahas penanganan nyeri oleh fisioterapi pada khususnya.
 
Semoga bermanfaat buat pada pembaca dan para sejawat atau pun mahasiswa fisioterapi.

Salam Fisioterapi dan jaya terus fisioterapi Indonesia !!!
 



 

No comments:

Post a Comment